Laman

Kamis, 02 September 2010

Pemuda Dalam Mimpi Edelweis (sinopsis)


Edelweis Alya Putri Andjani, atau biasa dipanggil Edelweis adalah seorang anak  yatim piatu. Dia tinggal dengan kakaknya, Fajar. Dia selalu ingin melihat wajah ayahnya. Karena, dia belum pernah melihat wajahnya sejak dirinya dilahirkan di bumi.  Maka dari itu, akhir – akhir ini dia sering bermimpi seorang pemuda. Pemuda yang dia rasa pernah dikenalinya. Namun dia tak terlalu yakin dengan ingatannya. Mimpi itu datang beberapa hari setelah berziarah ke makam ayahnya.
Mimpi itu terus datang. Edelweis penasaran akau mimpinya itu. Jika dia bertanya pada kakaknya, selalu mendapat jawaban yang kurang memuaskan. Ahirnya, dia berusaha menceri tau sendiri lewat gudang. Dan, saat dia sedang mencari sesuatu yang dapat dijadikan petunjuk, kakaknya datang. Saking penasaran, edelweiss memaksa kakaknya lagi yang kesekian kalinya untuk menceritakan siapa ayahnya, dan bagaimana beliau meninggalkan dia dan kakaknya.
Ternyata, ayahnya meninggal pada saat pendakian. Saat itu hujan lebat, menewaskan beberapa pendaki. Termasuk ayah mereka. Saat mendengar cerita kakaknya tentang kematian ayahnya, edelweiss menangis.
Masalah keingin tahuannya tentang ayahnya berakhir. Sekarang, datang masalah baru. Yaitu bimo, teman sekelasnya tewas setelah meminum obat serangga. Dia meminum obat serangga karena acara penembakannya terhadap  sisca, gagal. Sisca menolaknya mentah – mentah.
Setelah kematian bimo, datang seorang laki – laki yang tinggi, jangkung, tampan lagi di tempat Edelweis bersekolah. Dia dikagumi banyak perempuan. Termasuk sisca cs yang dulu pernah menolak almarhum bimo. Dia bernama Abim. Edelweis menduga sesuatu dalam anak ini. Namun, dia berusaha menutupinya.
Semenjak datangnya abim, banyak kejadian mengerikan terjadi. Dimulai dari meninggalnya Sisca dalam kecelakaan mobil di jembatan panus. Lalu Agnes, salah satu anggota dari Sisca cs. Dia tewas di kamar mandi sekolah, dalam keadaan yang mengenaskan, gantung diri. Diduga pembunuhnya adalah abim. Karena dia yang selalu berada bersama mereka sebelum meninggal.
Edelweis benar – benar terpukul atas apa yang telah datang dikehidupannya selama ini. Dia tek tega melihat teman – temannya, meninggal dengan posisi yang cukup memprihatinkan. Ada yang karena meminum obat serangga, tewas dalam kecelakaan mobil, hingga gantung diri.
Suatu hari, edelweis pergi ke makam ayahnya. Setelah mendoakan dan menaburi bunga serta membersihkan makam ayahnya, dia melihat Abim dimakam Bimo. Dia pun menghampirinya Karena, dia heran melihat ada Abim di makan Bimo.
Dia pun bertanya tentang keberadaan Abim di makam Bimo. Ada hubungan apa dia dengan Bimo? Dan, ternyata dugaannya selama ini tentang Abim benar. Abim dan Bimo adalah saudara. Dan, dia juga telah mendapat kesimpulan atas apa yang terjadi dengan teman – temannya beberapa waktu lalu.
Abim menganggap kesimpulan yang diambil Edelweis salah. Dia langsung menceritakan semua yang terjadi. Mulai dari kematian Sisca, hingga Agnes. Bukan dia yang membunuhnya. Namun, kakaknya, Bimbi yang membunuhnya. Biimbi meneruskan cerita Abim yang terpotong atas kedatangannya. Dia yang menjerat leher Agnes, dia juga yang membunuh Sisca. Dia mencekoki Sisca dengan alcohol hingga meninggal.
Setelah menceritakan semuanya, sasaran Bimbi adalah Edelweis. Saat dia hampir menghunuskan pisau ke tubuh Edelweis, Abim menghalanginya. Dia menyuruh Edelweis lari sekuat tenaga dari TKP agar tak menjadi mayat seperti teman – temannya.
Edelweis menghentikan larinya ketika dia mendengar suara jeritan. Saat dia menoleh ke belakang untunk yang kesekian kalinya, betapa terkejutnya dia. Pisau yang digenggam Bimbi, tertusuk ke tubuh Abim. Edel menangis kaget melihatnya. Apalagi Bimbi, kakak Abim, tertawa – tawa seperti orang kehilangan akal.
Dan, akhirnya nyawa Abim tak terselamatkan. Pisau setajam 15 cm menembus hingga hatinya. Dia meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar