Laman

Kamis, 02 September 2010

my story

Pagi hari di SMP Cikal,
Kevin berjalan ke kelasnya dengan tampang lesu, malas, tak bergairah, tak punya semangat, dingin, cuek dengan teman – teman dan fans nya yang menyapanya. Yah, seperti biasa. Sesuatu yang membuat dirinya seperti ini.
“huah, lagi – lagi tuh anak kumat..” gumamnya sambil masuk ke kelasnya yang ada di depan mata, kelas 7 B. “padahal lagi males, hh..”
“Kevin!!!!” teriak Asca, teman sebangkunya.
“apaan, sih, ca??” Tanya Kevin seraya meletakkan tasnya ke kursi.
“nyontek fisika, dong!!” pinta Asca. Kevin pun mengeluarkan sebuah buku berwarna biru bergambar finding nemo, itulah buku fisika.
“thanks, ya! Eh, tadi Kevin dipanggil bu rita..” kata Asca. Kevin langsung ke luar emnuju ruang guru.
Sesampai di ruang guru,
“permisi, bu, ada apa??” Tanya Kevin seraya masuk ke ruang bu rika.
“Kevin duduk!” perintah bu rika. “kamu ikut lomba futsal, yah!!” pinta bu rika langsung to the point. Kevin jadi cengo.
“begini, Kevin, sekolah mengadakan lomba setiap tahunnya. Nah, pak Ervin bilang ke saya, katanya permainan futsal kamu bagus. Beliau ingin kamu negikuti lomba futsal ini. Owh, ya, lomba ini lomba antar sekolah..” ujar bu rika panjang lebar.
“owh..” kata Kevin. Gubrak, deh bu rika. Udah ngomong panjang, eh jawabannya cuman OWH!!
“jadi kamu mau ikut??” Tanya bu rika.
“kapan??”
“sebulah lagi..”
“bisa kupikir – pikir dulu, bu??”
“silakan. Secepatnya, yah!!”
“baik, bu, permisi..”


Waktu yang sama di labschool,
Syifa berjalan gontai ke kelasnya. Dengan tampang yang terkesan cuek, santai. Wajahnya yang manis membuat orang – orang yang melihatnya langsung terpesona. Terutama yang laki – laki. Mereka amat sangat terpesona.
Sampai di kelasnya, kelas 7 D (mantan kelasku, XD), dia langsung meletakkan tasnya di kursinya dan berlalu keluar kelasnya.

“woy!! Piket, woy!!” teriak seorang temannya.
“ntar! Ada urusan!” jawab Syifa sambil berlari.

Sementara itu di SMP Pembangunan Jaya,
“gimana, kan? Mau??” Tanya seorang anak laki – laki berkulit agak putih.
“yah, Tanya Syifa sama Kevin, dong!! Lagian, kan, masih 2 bulan lagi..” kata seorang anak perempuan berambut panjang, berkulit sama seperti laki – laki yang menanyainya.
“kalo Syifa pasti mau asal ada Senna, kalo Kevin sih, juga. Asal ada kamu!!” kata anak laki – laki itu.
“Syifa nggak sama kamu???” Tanya Kanya agak teriak.
Galang langsung menutup mulut Kanya. Dia takut beberapa temannya mendengar hal ini.
“jaga mulutmu. Kalo ada yang denger, awas aja!!” ancam Galang.
“tapi kamu suka, kan?” selidik Kanya.
“gak!!” teriak Galang. Wajahnya memerah. Kanya tertawa puas.

Istirahat, @Kantin labschool,
Syifa sedang menyeruput jus alpukatnya hingga habis. Sherin, temannya juga ikut menyeruput es jeruknya. Namun masih tinggal sedikit.
“eh, syif, lo punya pacar?” Tanya sherin agak canggung.
“nggak..” jawabnya cuek.
“lah Galang pa Senna itu?” tannya sherin lagi.
“temen..” jawab Syifa cuek.
“owh..” sherin ber –o ria.
“lo? Pasti udah? Sama Brian??” kata Syifa menyelidik.
“gak!” ujar sherin ngamuk.
“gak apa gak??” selidik Syifa.
“lo mah gitu!!” runtuk Sherin kesal.
“ye, ngambek lagi! Ntar ada yang ga suka lo..” sindir Syifa.
“sapa?” tanya Sherin agak kesal.
“CELLIO BRIAN AUSTIN MAURITZ!!” kata Syifa agak keras yang membuat beberapa penghuni kantin menoleh ke arah mereka berdua. Sherin malu sangat. Tapi Syifa cuek aja. Malah dia jalan ninggalin Sherin buat bayar makanannya.
***
Sekolah Cikal
Kevin sedang asyik membaca majalah sambil makan spaghetti yang hampir habis. Dia benar – benar menikmati masa kejayaanya hari ini.
“vin, kok kayanya seru banget baca majalahnya?” tanya seorang anak laki – laki yang langsung duduk di depannya.
“Kevin kan penggemar Bobo..” ucap anak yang tak lain adalah Asca, teman sebangku Kevin. Dia sudah duduk di bangku sebelah Kevin sejak tadi. Sedang anak laki – laki yang baru saja menanyai Kevin hanya ber – o ria.
“eh, tadi jaya banget gue, Radit!” kata Kevin yang sedari tadi diam.
“udah bisa ngomong gue – elo, vin? Perasaan gara – gara peraturan nomor 106 SD Pembangunan Jaya dulu..” belum selesai radit ngomong, mulutnya dibekap sama Kevin.
“Kevin, apaan, sih??” tanya radit kesal sambil melepas bekapan Kevin.
“diem! Itu rahasia SD Pembangunan Jaya!!” bisik Kevin kesal. Radit nyengir lebar.
“jiah, malah nyengir!” ujar Kevin manyun.
“pis, kev! Hehe.. eh, lo udah bisa ngomong gue – elo lagi?” tanya radit.
“lagi latihan. Males kalo aku – kamu lagi. Temen – temen pada nganggep Muhammad Kevindra Gutomo anak yang baku!” jawab Kevin sambil menyeruput es jeruknya hingga habis.
“haha.. gue juga gitu, sih, pertamanya! Takutnya KAYA DULU. Tapi ternyata ga ada..”
“tapi lo kan udah terbiasa ngomong gitu sejak dulu. Jadi ga kaku..”
“ah, lo juga!”
“tapi pas kelas 5 – 6 lo masih berani ngomong gitu..”
“gak, kok. Diluar sekolah aja. Kalo di sekolah..” radit menggantung kalimatnya.
“haha.. iya gue tau. Eh, ntar ke SD, yuk!” ajak Kevin. Radit mengangguk.
“kalian ini ngomong apa, sih?” tanya Asca yang dari tadi dikacangin.
“apa aja yang penting oke!” jawab radit dan Kevin kompak, lalu bertos an.

Di SMP Hang Tuah 02,
Senna senyum – senyum sendiri sejak tadi waktu pelajaran Pak badu. Dan sampai sekarang, istirahat, Senna masih terus senyum – senyum sendiri. Ozy yang ada di depannya bergidik ngeri melihat Senna yang aneh itu. Tak lupa si brian yang juga semeja dengan Ozy dan Senna. Dia ikutan bergidik sambil berbisik – bisik pada Ozy.
“mah, kok anak kita dari tadi senyum – senyum sendiri, sih?” tanya brian berbisik.
“gatau, pah. Lagi habis sama Syifa kali..” Ozy agak ngerasin suaranya.
“iya kali, yah! Eh, aku coba ngetes dia, apa masih waras ta kaga!” Ozy mengangguk.
“sen, Senna, Senna!!” brian teriak – teriak ala pendemo. Namun, Senna masih keukeuh dengan senyuman gajenya.
“sen, Senna, kiamat, sen, kiamat!!” ozy ikut ngebantuin. Namun Senna nggakk ngedengerin.
“Senna!! Ada Syifa, tuh, di depan kantin!!” tiba – tiba Ozy punya ide bagus yang langsung bikin Senna kaget setengah mati.
“mana, zy? Mana? Mana orangnya, zy??”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar